Jumat, 02 September 2011

PANKREAS

Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama: menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti:
  • insulin yang dihasilkan sel beta
  • GHS yang dihasilkan sel epsilon.
  • GHIH yang dihasilkan sel delta
Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari). Beberapa fungsi dari pankreas adalah :
  • Mengatur kadar gula dalam darah melalui pengeluaran glucagon, yang menambah kadar gula dalam darah dengan mempercepat tingkat pelepasan dari hati.
  • Pengurangan kadar gula dalam darah dengan mengeluarkan insulin yang mana mempercepat aliran glukosa ke dalam sel pada tubuh, terutama otot. Insulin juga merangsang hati untuk mengubah glukosa menjadi glikogen dan menyimpannya di dalam sel-selnya.

Insulin

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Insulin (bahasa Latin insula, "pulau", karena diproduksi di Pulau-pulau Langerhans di pankreas) adalah sebuah hormon polipeptida yang mengatur metabolisme karbohidrat. Selain merupakan "efektor" utama dalam homeostasis karbohidrat, hormon ini juga ambil bagian dalam metabolisme lemak (trigliserida) dan protein – hormon ini memiliki properti anabolik. Hormon tersebut juga memengaruhi jaringan tubuh lainnya.
Insulin menyebabkan sel (biologi) pada otot dan adiposit menyerap glukosa dari sirkulasi darah melalui transporter glukosa GLUT1 dan GLUT4[1] dan menyimpannya sebagai glikogen di dalam hati dan otot sebagai sumber energi.
Kadar insulin yang rendah akan mengurangi penyerapan glukosa dan tubuh akan mulai menggunakan lemak sebagai sumber energi.
Insulin digunakan dalam pengobatan beberapa jenis diabetes mellitus. Pasien dengan diabetes mellitus tipe 1 bergantung pada insulin eksogen (disuntikkan ke bawah kulit/subkutan) untuk keselamatannya karena kekurangan absolut hormon tersebut; pasien dengan diabetes mellitus tipe 2 memiliki tingkat produksi insulin rendah atau kebal insulin, dan kadang kala membutuhkan pengaturan insulin bila pengobatan lain tidak cukup untuk mengatur kadar glukosa darah.

Ghrelin

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Ghrelin (bahasa Inggris: ghrelin, growth hormone secretagogue, GHS) adalah hormon stimulator GH. GHS diproduksi paling banyak oleh kelenjar oksintik yang berada di dalam lambung, selain itu juga oleh sel epsilon dalam pankreas, nukleus arsuat dalam hipotalamus.
Selain melakukan stimulasi sekresi hormon GH, GHS juga mengaktivasi sistem hipotalamik yang:[1]
  • mengendalikan sekresi GH, yaitu neuron GHRH
  • berperan dalam peningkatan nafsu makan
  • mengatur penumpukan lemak ke dalam jaringan adiposa.

Somatostatin

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Hormon somatostatin
Somatostatin (bahasa Inggris: growth hormone-inhibiting hormone, somatotropin release-inhibiting factor, GHIH, SRIF)) adalah hormon peptida yang mengendalikan sistem endokrin dan berpengaruh terhadap transmisi sinyal saraf dan perkembangan sel tubuh. GHIH mempunyai dua bentuk dari irisan sebuah preproprotein, satu dengan 14 asam amino dan 28 asam amino.[1]
GHIH disekresi oleh beberapa organ antara lain lambung, usus, sel delta pankreas,[2] dan neuron dari nukleus perventrikular dari hipotalamus, kelenjar hipokampus dan batang otak pada bagian nucleus tractus solitarii.
GHIH adalah sebuah hormon inhibitor yang antagonis terhadap GHRH dalam proses sekresi GH.[3] Hormon lain dengan sekresi terhambat oleh karena GHIH antara lain:



Tidak ada komentar:

Posting Komentar