Selasa, 30 Agustus 2011

Prostat

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Anatomi laki-laki
Prostat adalah kelenjar eksokrin pada sistem reproduksi binatang menyusui jantan. Fungsi utamanya adalah untuk mengeluarkan dan menyimpan sejenis cairan yang menjadi dua pertiga bagian dari air mani. Prostat berbeda-beda dari satu spesies ke spesies lainnya dalam hal anatomi, kimia dan fisiologi.
Pembesaran prostat adalah gejala umum yang diderita kaum lelaki di atas usia 50 tahun. Pembesaran terjadi di bagian tengah dari kelenjar prostat yang mengelilingi saluran kencing (uretra). Pembesaran kelenjar prostat yang berkelanjutan dapat mengarah ke tahap yang lebih serius sampai ke kanker prostat.

Kanker prostat adalah penyakit kanker yang berkembang di prostat, sebuah kelenjar dalam sistem reproduksi lelaki. Hal ini terjadi ketika sel prostat mengalami mutasi dan mulai berkembang di luar kendali. Sel ini dapat menyebar secara metastasis dari prostat ke bagian tubuh lainnya, terutama tulang dan lymph node. Kanker prostat dapa menimbulkan rasa sakit, kesulitan buang air kecil, disfungsi erektil dan gejala lainnya.
Jumlah kanker prostat sangat bervariasi di dunia. Namun jarang terjadi di Asia Timur dan Selatan; sering terjadi di Eropa dan Amerika Serikat.[1] Menurut American Cancer Society, kanker prostat paling jarang di pria Asia dan paling sering terjadi di orang hitam, dan orang Eropa di tengahnya.[2]
Pada penderita ditemukan rasio plasma vitamin B12 yang sangat rendah.[3]

Bagaimana kelenjar ini menimbulkan masalah?
Prostat adalah organ kelenjar yang sensitif terhadap pengaruh testosteron, hormon seks pria. Seiring bertambahnya usia, paparan testosteron terhadap prostat menjadi semakin hebat dan hal ini mengakibatkan kelenjar prostat membesar.
Karena letak prostat berada dibawah dan melingkari leher kandung kemih, pembesaran prostat akan menimbulkan sumbatan aliran kencing dari kandung kemih sehingga muncullah gejala dari pembesaran prostat. Gejala tersebut antara lain:
  • Kencing harus mengedan
  • Aliran kencing terhambat terutama pada awal
  • Kencing menetes
  • Rasa nyeri saat berkemih bila terjadi infeksi karena gangguan aliran kencing
  • Setelah selesai kencing, masih terasa tidak lempias
  • Frekuensi berkemih menjadi sering karena kandung kencing tidak dapat dikosongkan secara sempurna
Bagaimana bila Anda sudah merasakan gejala tersebut?
Pastikan diagnosa pembesaran prostat ke dokter Anda. Diagnosa pembesaran prostat sangat mudah ditentukan dari gejala yang dialami dan pemeriksaan oleh dokter.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar